BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat kematian maternal di negara-negara maju berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara berkembang berkisar antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2005:23).
Angka kemaian ibu (AKI) di Indonesia tahun 1994 masih tinggi dibandingkan negara-negara di ASEAN yaitu sebesar 390/100.000 Kelahiran hidip, tahun 1995 menurun menjadi 373/100.000 Kekahiran hidup. (SDKI 1995). Sedangkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) di Indonesia saat ini masih tinggi dibandingkn intrnational, hal tersebut dapa dilihat dari hasil Survei Demografi Keshatan Indonesia (SDKI) 2002 & 2003 yang mnunjukkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 307/100.000 Kelahiran hidup dan AKBBL sebesar 35/1000 Kelahiran hidup, sementara target AKI untuk Millenim Development Goal (MDG) yang ditetapkan World Organization Health (WHO) sebesar 102/100.000 Kelahiran hidup dan AKBBL sebesar 15/1000 Kelahiran hidup. (www.e-mailpuskom.publik@yahoo.com.id). Berdasarkan laporan data base UNFPA 2005 AKI propinsi Sumatera Selatan sebesar 467/100.000 Kelahiran hidup lebih tinggi dari AKI kota yaiu sebesar 317/100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan tahun 2006 AKI di Kota sebanyak 15 orang dengan penyebab yaitu Akreta emboli air ketuban, post SC, kelainan janung dan lain-lain. (subdin,kesehatan keluarga 2006). Menurut data Dinas Kesehatan tahun 2006 tentang data kesehatan propinsi Sum-Sel terdapat AKI 0,46% dari 467 per 100.000 Kelahiran hidup, terbukti dari data kesehatan diatas AKI Sum-Sel lebih tinggi dari AKI Nasional. Penyebab AKI di Sum-Sel tahun 2006 yaitu perdarahan 61,7%, infeksi 23,4%, eklamsih 14,9%, dan lain-lain 10%, sedangkan jumlah kematian ibu yang disebabkan infeksi karena KPSW tercatat 11 orang dari jumlah 47 AKI (23,4%). Pada tahun 2004 tercatat 7 orang dari 60 AKI (11,7%). (Dinkes, 2005).
Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) merupakan penyebab terbesar persalinan prematur. KPSW adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan,dan ditunggu 1 jam dimulainya tanda persalinan. Kejadian KPSW mendekati 10% dari semua persalinan, pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu kejadiannya sekitar 4%. (Manuaba,1998:229). Adapun penyebab KPSW ini belum diketahui secara pasti namun kemungkinan yang menjadi faktor presdisposisi adalah infeksi, kelainan letak janin, faktor golongan darah, faktor multi graviditas/paritas, merokok, perdarahan antepartum,difisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (Vitamin C). (File://E:/P/ketuban pecah dini html). Sedangkan menurut manuaba 1998, penyebab dari KPSW yaitu ketegangan rahim yang berlebihan, kelainan letak janin dalam rahim, kesempitan panggul, kelainan bawaan dari selaput ketuban, dan infeksi. Namun, berdasarkan forum diskusi tentang penyebab KPSW salah satunya dikarenakan kelelahan ibu dalam bekerja. (www.pareting.com.id.@.2008).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara pekerjaan dan paritas dengan kejadian KPSW pada ibu bersalin yang pernah dirawat di instalasi kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah BARI tahun .
1.2 Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara pekerjaan dan paritas dengan kejadian ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) pada ibu yang pernah dirawat di instalasi kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah tahun ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dan paritas dengan kejadian ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) pada ibu yang pernah di rawat di instalasi kebidanan Rumah Sakit Daerah .
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hubungan antara pekerjaan dengan kejadian ketuban pecah sebelum waktunya di Rumah Sakit BARI tahun .
b. Diketahuinya hubungan antara paritas dengan kejadian ketuban pecah sebelum waktunya di Rumah Sakit BARI tahun .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan dan pengetahuan yang bergerak bagi mahasiswi Akademi Kebidanan .
1.4.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Dengan penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi terutama tentang KPSW.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini sebagai respondennya adalah ibu hamil dengan KPSW yang pernah dirawat di Rumah Sakit Daerah tahun . Data yang diambil adalah data sekunder yaitu ibu-ibu yang melahirkan selama 1 tahun (Januari – Desember ). Yang mana peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pekerjaan dan peritas dengan kejadian KPSW di Rumah Sakit Daerah tahun yang dilakukan pada bulan April-Mei .
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI