BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Anonim, 1992).
Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan salah satunya dapat dinilai dari indikator derajat kesehatan masyarakat antara lain Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia merupakan masalah yang harus mendapat perhatian lebih dan serius. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi telah mengundang perhatian dan hal ini menjadi penomena dibanyak negara berkembang. Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran pembangunan millenium. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2002-2003. Angka kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat pada tahun Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat masih berada pada level yang sangat tinggi. Hingga saat ini, AKB di Jawa Barat masih di atas 40 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten pada tahun jumlah kematian bayi di Kabupaten sebanyak 241 bayi dari 20924 bayi yang lahir. Penyebab kematian bayi adalah terbesar pertama adalah BBLR yaitu 123 bayi (51 %) dan ke dua adalah Asfiksia yaitu 69 bayi (28,63 %) dari 241 bayi yang meninggal.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor resiko terjadinya Asfiksia ini salah satunya karena jenis persalinan. Pada tahun 2005 pernah dilakukan penelitian di RS Putri Surabaya terdapat 39 bayi yang Asfiksia terjadi akibat jenis persalinan. Pada tahun dilakukan penelitian di RS. Sardjito, terdapat 67 bayi yang Asfiksia terjadi akibat jenis persalinan. (Wikandari, 2008, http://www.obgyn.ugm.com).
Menurut Data Rekam Medik di RSUD tahun jumlah seluruh bayi baru lahir tahun yang dirawat di Ruang Perinatologi yaitu 1077 bayi. Ada 180 bayi yang Asfiksia di RSUD pada tahun Sedangkan seluruh Angka Kematian Bayi tahun di RSUD adalah 102 bayi.
Terdapat beberapa jenis persalinan, baik persalinan secara normal maupun persalinan secara patologis. Data dari hasil studi pendahuluan di RSUD bulan Januari - Desember tahun , terdapat 301 kasus persalinan secara normal dan 510 kasus persalinan secara patologis dari 811 Ibu yang melahirkan di RSUD Jumlah kelahiran hidup adalah 1053 kasus dan jumlah kelahiran mati adalah 24 kasus.
Sedangkan Data Rekam Medik di RSUD bulan Januari – Desember tahun 2008, jumlah bayi yang dirawat di Ruang Perinatologi adalah 1105 bayi. Dan angka kejadian Asfiksia yaitu 116 bayi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pokok yang diuraikan dalam latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut yaitu belum diketahuinya hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia di RSUD Kabupaten tahun
Bertitik tolak dari rumusan di atas, maka pertanyaan peneliti adalah apakah ada hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia di RSUD Kabupaten tahun
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten tahun
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya gambaran jenis persalinan di RSUD Kabupaten tahun
1.3.2.2 Diketahuinya gambaran kejadian Asfiksia di RSUD Kabupaten tahun
1.3.2.3 Diketahui hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia di RSUD Kabupaten tahun
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah secara khusus akan meneliti tentang hubungan jenis persalinan sebagai variabel bebas dan kejadian asfiksia sebagai variabel terikat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten tahun
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam melaksaanakan penelitian selanjutnya.
1.5.2 Manfaat Bagi Institusi Rumah Sakit
Dapat mengetahui hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia. Sehingga dapat mengantisipasi kejadian asfiksia akibat persalinan.
1.5.3 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai aplikasi ilmu yang didapat dipendidikan dengan kondisi nyata dilapangan. Untuk menambah wawasan pola pikir, pengalaman dengan meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian asfiksia.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.222
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI