BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, Kemajuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat bahagia dan negara indonesia yang ditandai oleh pendukungnya, Hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal seluruh wilayah Republik Indonesia. Sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia yang sehat 2010 adalah perilaku hidup sehat yaitu secara bermakna jumlah Ibu memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan (Depkes RI, 1999)
Disektor kesehatan sendiri, upaya kesehatan yang dilakukan akan lebih mengutamakan upaya kuratif, promotif tanpa meninggalkan preventif dan rehabilitatif. Tindakan bedah sectio caesarea merupakan upaya untuk mengobati (kuratif) suatu penyakit atau meringankannya untuk dapat menyelamatkan nyawa ibu maupun janin. Bedah caesar kadang menjadi alternatif persalinan yang mudah dan nyaman. Anggapan ini membuat mereka memilih persalinan cara ini dari pada alami, meskipun tanpa indikasi medis. (Dini Kasdu, 2003 : 3)
Menurut statistik tentang 3.509 kasus sectio caesarea yang disusun oleh Peel dan Chamberlain (1968), indikasi sectio caesarea yang terbanyak adalah disproporsi repalo peluik (21%), sedangkan indikasi lain adalah gawat janin (14%), plasenta pravia (11%), pernah sectio caesarea (11%), Incoordinate Uterine Action (9%), preeklamsi dan hipertensi (7%). (Hanifa Wiknjosostro, 1994), namum berkat kemajuan antibiotik, transfusi darah, anastesi dan teknik operasi lebih sempurna kecendrungan untuk melakukan operasi ini tampa dasar indikasi yang cukup kuat.
Survei sederhana pernah dilakukan oleh Prof. Dr Gulardi dan dr. A. Basalomah terhadap 64 rumah sakit di Jakarta pada tahun 1993. hasilnya, tercatat 17.665 kelahiran yang dikutip dari majalah Ayah Bunda No. 3/February 2001. Dari angka kelahiran tersebut, sebanyak 19,5-27,3% diantaranya merupakan operasi caesar karena adanya komplikasi cephalo pelvic disprortion/CPD (ukuran lingkar pinggul ibu tidak sesuai lingkar kepala janin). Berikutnya, operasi caesar akibat perdarahan hebat yang terjadi selama persalinan sebanyak 11,8-21% dan kelahiran caesar kerena janin sungsang berkisar 4,3-8,7% (Dini Kasdu, 2003 : 4)
Data lain yang didapat dari RSUP N Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tahun 1999-2000, Menyebutkan bahwa dari jumlah persalinan sebanyak 404 perbulan, 30% diantaranya merupakan persalinan caesar, 52,5% adalah persalinan spontan, sedangkan sisanya dengan bantuan alat seperti vacum dan forsep. Berdasarkan persentase kelahiran caesar tersebut, 13.7% disebabkan oleh gawat janin (denyut jantung janin lemah menjelang persalinan) dan 2,4% karena ukuran janin terlalu besar sehingga tidak dapat melewati pinggul ibu. Sisanya, sekitar 13,9% opersi caesar dilakukan tampa melakukan pertimbangan medis. (Dini Kasdu, 2003:6)
Sectio caesarea adalah persalinan melalui sayatan dinding abdomen atau uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gram atau umur kehamilan lebih dari 28 minggu (Ida Bagus Manuaba, 1999 : 229). Perawatan yang dibutuhkan oleh pasien post op sectio caesarea menurut subiston (1992:107) membutuhkan perawatan inap sekitar 3–5 hari, penutupan luka insisi sectio caesarea terjadi pada hari ke-5 pasca bedah, luka pada kulit akan sembuh dengan baik dalam waktu 2–3 minggu sedangkan luka fasia abdomen akan merapat dalam waktu 6 minggu, tapi tetap terus berkembang makin erat selama 6 bulan, tendon atau ligomentum membutuhkan waktu sekurang–kurangnya 3 bulan untuk peyembuhan awal dan terus makin kuat dalam waktu lebih dari 1 tahun (Subiston, 1998 :147)
Faktor–faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah faktor lokal yang terdiri dari oksigenasi, hematoma, teknik operasi. Sedangkan faktor umum terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis dan obat–obatan (Subiston, 1992:148). Faktor lainnya adalah gaya hidup klien dan mobilisasi (Kozler, 1995:1361)
Sesuai dengan paradigma sehat dan tanpa meninggalkan upaya pemulihan kesehatan penderita, perlu adanya mobilisasi dini secara bertahap bagi pasien post operatif sectio caesarea selama di rumah sakit. Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitatif (pemulihan) yang dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anastesi dan sesudah operasi. Mobilisasi berguna untuk membantu dalam jalannya penyembuhan luka (Rustam Moctar, 1992:179).Menurut Ruth Jhonson dalam bukunya Buku Ajar Praktik Kebidanan (2005:370) bahwa penambahan usia berpengaruh terhadap semua penyembuhan luka sehubungan dengan adanya gangguan sirkulasi dan koagulasi, respon inflamasi yang lebih lambat dan penurunan aktifitas fibroblas. Disamping itu nutrisi juga merupakan aspek yang paling penting dalam pencegahan dan pengobatan luka. Oleh karena itu peranan nutrisi dalam perawatan luka adalah kunci untuk intervensi (Suriadi, 1995:85) dimana abnormal penyembuhan luka dikaitkan dengan protein, kalori–mainutrisi daripada kekurangan salah satu unsur nutrisi.
Dilihat dari data di ruang kebidanan RSUD pada bulan Juli sampai Januari tercatat jumlah ibu yang melahirkan dengan sectio caesarea sebanyak 130 orang (32,3%) dari 402 pasien yang melakukan persalinan. Rata-rata lama hari pasien post sectio caesarea dirawat antara lain 6 pasien lama rawatannya berkisar antara hari ke-9 sampai hari ke-11, 67 pasien dirawat berkisar antara hari ke-6 sampai hari ke-8, 60 pasien dirawat berkisar antara hari ke-3 sampai hari ke-5. Dari data didapatkan bahwa rata-rata lama hari rawat pasien post sectio caesarea berkisar antara hari ke-6 sampai hari ke-8. Sedangkan menurut Dini Kasdu (2003:29) dalam bukunya Operasi Caesar, Masalah dan Solusinya, lama rawatan untuk pasien post sectio caesarea normal sekitar 3-5 hari
Berdasarkan masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka pada Pasien Post Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan RSUD Tahun ” .
Rumusan Masalah
Masih adanya pasien post sektio caesarea yang dirawat lebih dari 5 hari dan belum diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD Tahun .
1.3 Pertanyaan Penelitian
Apakah ada hubungan antara usia dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD ?
Apakah ada hubungan antara nutrisi dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD ?
Apakah ada hubungan antara mobilisasi dini pasien dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada pat post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD .
Tujuan Khusus
Diperoleh gambaran tentang proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh gambaran tentang usia pesien terhadap proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh gambaran tentang pemenuhan nutrisi pesien terhadap proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh gambaram tentang mobilisasi dini pasien terhadap proses penyembuhan luka pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh informasi tentang hubungan antara usia pasien dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh informasi tentang hubungan antara pemenuhan nutrisi pasien dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Diperoleh informasi tentang hubungan mobilisasi dini pasien dengan proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan tentang riset dan keperawatan medikal bedah serta ilmu lain yang mendukung
Bagi Institusi
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi rumah sakit tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea
Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi institusi pendidikan khususnya bagi mahasiswa Poltekes Jurusan Keperawatan sebagai data pendukung bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian dalam bidang yang sama.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang kebidanan RSUD pada bulan Juni tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea, dimana terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu penyembuhan luka pada pat post sectio caesarea dan variabel independennya yaitu : usia, nutrisi, dan mobilisasi dini pesien dengan populasinya seluruh pasien post sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD .
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.247
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI