BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kematian ibu bersalin dan ibu hamil sekarang sudah mencapai 25-50% hal ini merupakan masalah besar pada negara berkembang, kematian ini terjadi pada wanita usia subur. Kematian pada wanita bersalin merupakan penyebab kematian terbesar kematian pada usia puncak produktifitasnya. (Arifin, 2003)
Menurut Word Health Organization (WHO) memperkirakan ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahun. 99 persen tejadi di negara berkembang. Dan salah satunegara berkembang adalah indonesia.
Berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian maternal di indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup. Di negara maju hanya 27/100.000 kelahiran hidup. Di negara berkembang Aki kira-kira mencapi 18 kali lebih tinggi. Sekitar 480/100.000 kelahiran hidup,salah satu penyebabnya karena pertolongan persalinan di negara berkembang ,khususnya di indonesia di tolong oleh tenaga dukun.
Penyebab utama kematian ibu di negara berkembang adalah faktor obstetri langsung, yaitu perdarahan postpartum, infeksi dan eklamsi (rahmaningtyas, wijayanti, & kokoeh, 2010)
Kelainan perdarahan postpartum yang terjadi pada kala ketiga (kala uri) yaitu retensio plasenta, inversion uteri, dan perdarahan robekan jalan lahir. Perdarahan Postpartum adalah perdarahan yang tejadi dalam waktu 24 jam pertama.
Menurut (manuaba, 1998), perdarahan postpartum merupakan perdarahan lebih dari 500-600 ml (Rukiyah & Yulianti, 2010). Perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian ibu , kematian ibu ini disebabkan oleh perdarahan postpartum (plasenta previa, solusio plasenta , kehamilan ektopik, plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri) (Sastrawinata & dkk, 2005)
Salah satu penyebab perdarahan adalah robekan jalan lahir (rupture perineum).robekan ini dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan karena serviks atau vagina (saifudin, 2001)
Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Ruptur perineum disebabkan paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi, pimpinan persalinan tidak sebagaimana mestinya, ekstraksi cunam, ekstraksi fakum, trauma alat dan episiotomi. (Nasution, 2007)
Klinik permadani merupakan salah satu klinik yang menerima persalinan dan memiliki alat penanganan ruptur medic lengkap. Hal yang mendasari penelitian dilakukan di klinik permadani karena masih banyak ibu hamil maupun ibu bersalin termasuk ditemukannya rupture perineum pada ibu bersalin, dan peneliti ingin mengetahui gambaran faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian tentang gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya ruptur perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran faktor-faktor penyebab rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin berdasarkan umur, pekerjaan,pendidikan,
2. Untuk mengetahui gambaran faktor- faktor yang berhubungan dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012 berdasarkan paritas.
3. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012 berdasarkan jarak kelahiran
4. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012 berdasarkan berat badan bayi
5. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin di klinik permadani tahun 2012 berdasarkan riwayat persalinan.
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi praktek pelayanan kebidanan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi peraktek pelayanan kebidanan untuk menurunkan angka kejadian rupture perineum
2. Bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan sebagai aplikasi ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
3. Bagi ibu nifas
Sumber informasi yang dapat di jadikan sebagai pedoman manambah ilmu pengetahuan serta mengurangi angka mobilitas bagi ibu masa nifas.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman bagi peneliti terutama dalam meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan rupture perineum dan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan acuan.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.248
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI