BAB 1
PENDAHULUAN
Premenopause menjadi hal yang ditakutkan oleh wanita, karena banyak rumor yang mengatakan bahwa menuju kemasa ini wanita akan mengalami berbagai macam gejala yang tidak menyenangkan. Secara medis istilah premenopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki masa penuaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal reproduksi dan seksualitas. (Siswono, 2008)
Perubahan premenopause yang terjadi sebelum berlangsungnya masa menopause yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause. Pada masa premenopause hormon progesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin rendah ketika memasuki masa premenopause dan post menopause. Keadaan ini berhubungan dengan fungsi indung telur yang terus menurun. Penurunan kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktifitas kehidupan para wanita bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga. (Siswono, 2008)
Purwatyastuti (2008) mengemukakan bahwa sindroma premenopause dan menopause dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Menurut data salah satu peneliti gejala yang paling banyak dilaporkan adalah 40% merasakan hot flashes, 38% mengalami
sulit tidur, 37% merasa cepat lelah dalam bekerja, 35% sering lupa, 33% mudah tersinggung, 26% mengalami nyeri pada sendi dan merasa sakit kepala yang berlebihan 21% dari seluruh jumlah wanita premenopause.
Perubahan yang dialami seorang wanita menjelang premenopause adalah perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik yang terjadi meliputi vasomotor hot flashes, perubahan pada kulit, kekeringan vagina berkeringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, badan menjadi gemuk dan perubahan psikologis pada masa premenopause meliputi mudah tersinggung, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, lemas dan depresi, ada juga wanita yang merasa kehilangan harga dirinya karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka juga merasa tidak dibutuhkan lagi oleh suami dan anak-anak mereka serta merasa kehilangan feminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. (Hurlock, 2008)
Untuk mengatasi gejala-gejala premenopause dan menghilangkan kecemasan dan kekhawatiran pada saat memasuki masa premenopause dan menopause adalah dengan kenali gejala-gejalanya dan atasi dengan bijak serta penting bagi wanita untuk sering berfikir positif bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya alami. Tentunya sikap positif ini bisa muncul jika diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup serta kesiapan fisik, mental dan spiritual yang dilakukan pada masa sebelumnya, “Masa lalu adalah masa kini dan masa yang akan datang” ketika masa ini datang keluhan-keluhan ketidaknyamanan maupun yang menyakitkan dapat dikurangi bahkan ditiadakan. (Purwatyastuti, 2008)
Oleh karena itu berdasarka pada masalah diatas maka peneliti terdorong untuk mengetahui bagaimana sikap wanita dalam menghadapi perubahan fisik pada masa premenaopause di Desa Kecamatan Kabupaten
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sikap wanita dalam menghadapi perubahan fisik pada masa premenopause di Desa Kecamatan Kabupaten
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui atau mengidentifikasi sikap wanita dalam menghadapi perubahan fisik pada masa premenopause di Desa Kecamatan Kabupaten
Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemehaman dan pengetahuan tentang sikap wanita dalam menghadapi perubahan fisik pada masa premenopause.
2. Manfaat secara praktis
Meningkatkan kualitas pengetahuan kesehatan khususnya wanita premenopause.
3. Manfaat Secara Teoritis
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara spesifik mengenai wanita premenopause.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.210
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI