BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade ini telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan. Namun demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. (Departemen Kesehatan, 2005)
Masalah kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang sangat dini. Gejala infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak, misalnya akan menjadi beban pada usia remaja. Wanita yang fisiknya tidak pernah tumbuh sempurna berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Jika janin yang mereka kandung tumbuh normal. Jalan lahir kemudian menjadi masalah karena panggul mereka sempit yang selanjutnya menyebabkna partus macet (Arisman, 2002).
Sekitar 27% remaja lelaki dan 26% wanita di negara berkembang menderita anemia, sementara di negara maju angka tersebut hanya berada pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak 44% wanita di negara berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia) mengalami anemia kekurangan zat besi (Arisman, 2002)
Masalah gizi utama di Indonesia masih didominasi oleh masalah Gizi Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan masalah kurang vitamin A (KVA), Disamping itu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan. (Supariasa, dkk., 2002)
Anemia berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya manusia, karena kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, kekurangan kadar Hb dalam darah menimbulkan gejala lesu, lemah, letih dan cepat capek, akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar dan produktifitas kerja disamping itu penderita kurang zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003)
Pada usia anak sekolah dan prasekolah, akibat dari ADB (Anemia Defisiensi Besi) bisa mengganggu proses belajar, penurunan fungsi otot, serta daya tahan tubuh pada anak. Bila daya tahan tubuh menurun maka risiko infeksi pun akan meningkat. Karena faktor utamanya adalah gizi, maka ADB (Anemia Defisiensi Besi) harus segera dtangani dengan pemberian preparat atau suplementasi zat besi. (Swanti E, 2007)
Berdasarkan studi pendahuluan di SMP Negeri 2 ............. yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap sasaran siswa kelas VIII diketahui bahwa rata-rata siswa kebanyakan pada proses pembelajaran suka mengalami pusing kepala (70%), mengantuk (90%) dan mengalami lesu (40%). Pada konsumsi makanan siswa di sekolah didapatkan hanya beberapa siswa yang melakukan makan siang dengan benar selebihnya memilih jajanan snack ringan disesuaikan dengan uang saku yang diberikan orang tuanya. Sehingga didapatkan beberapa siswa tidak sanggup berpikir dengan benar pada kegiatan pembelajaran, terlebih pada siswa yang malas menyebabkan menurunnya prestasi belajar mereka sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah dalam setiap mata pelajaran.
Kenyataan tersebut menunjukan bahwa aspek gizi dan pemenuhannya merupakan hal penting dalam pertumbuhan anak terutama anak usia sekolah dalam meningkatkan perkembangan intelektual guna meningkatkan prestasi pembelajarannya. Maka pada penelitian ini keadaan status gizi, status anemia, pendapatan orang tua, dan faktor lainnya yang berhubungan dengan masalah gizi berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan prestasi belajar anak di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitiannya yaitu bagaimana hubungan antara status gizi dan faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya gambaran prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.
1.3.2.2 Diketahuinya gambaran status gizi, status anemia, dan pendapatan orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.
1.3.2.3 Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
1.3.2.4 Diketahuinya hubungan antara status anemia dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010
1.4 Ruang Lingkup
Permasalahan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup masalah gizi meliputi faktor status gizi, status anemia dan status ekonomi (pendapatan), untuk kemudian dicari hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi data observasi gizi siswa dan kemudian diharapkan guru dapat menjadikan acuan ini menjadi perencanaan program sekolah tentang kesehatan.
1.5.2 Bagi Siswa
Diharapkan siswa memperhatikan kondisi gizi untuk pertumbuhan perkembangan jasmaniah dan rohaniah. Diantaranya siswa memperhatikan konsumsi makanannya sehari-hari dengan asupan makanan yang bergizi, sehingga kegiatan pembelajaran mendapatkan prestasi yang baik.
1.5.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan secara nyata dengan observasi ke lokasi penelitian sekaligus guna mengaplikasikan teori-teori kesehatan yang telah dipelajari selama perkuliahan.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.142
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI