BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang sedang dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan yang ada terhadap program imunisasi yang sudah dilaksanakan sekarang ini. Beberapa masalah timbul di negara-negara yang sudah lama melaksanakan program imunisasi polio dengan oral vaksin. Salah satunya adalah bahwa ternyata respon imun terhadap virus vaksin polio dari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh sangat rendah, yang mungkin disebabkan karena intervensi dari virus enterol lain non polio yang prevalensinya didaerah kumuh cukup tinggi (Mommies, 2005).
Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian serologis poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan bahwa antara 20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak mempunyai kekebalan sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio (Mommies, 2005).
Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi penyebab utamanya adalah infeksi oleh sebab itu dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio (Nasution, 2008).
Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama untuk mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak 14 anak yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya imunisasi maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan cacat dan kematian. (Soetjiningsih, 1995).
Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan, tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi masyarakat maupun dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).
Berdasarkan hal tersebut diatas Penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin Tahun 2008”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘’Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas Pintu Angin Tahun 2008?’’.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang deteksi anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Pekerjaan.
D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan informasi kepada ibu agar lebih memahami dan lebih mengetahui dampak anak yang tidak dapat Imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin tahun 2008.
D.2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidana Nauli Husada Sibolga khususnya dalam masalah pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak mendapat imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin.
D.3. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Institusi pendidikan Akbid dapat digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua mahasiswa/i Akbid Nauli Husada Sibolga yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.56
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI